TANDA CINTA KU PADA MU
Tidak ada hal yang
paling menarik dibicarakan sepanjang sejarah hidup manusia selain cinta. Ia
adalah anugerah yang tak pernah mati. Wujudnya memang tak tampak, tapi efek
yang ditimbulkannya luar biasa. Bagi mereka yang mengaplikasikannya sesuai
tuntunan, maka cinta itu akan memberi ketentraman. Tetapi bagi mereka yang
salah dalam meraihnya, maka cinta itu akan jadi malapetaka bagi hidupnya.
Namun betapa pun
besarnya rasa cinta yang dimiliki oleh manusia, tetap saja jauh lebih besar
rasa cinta Allah terhadap hambanya. Terlebih bagi mereka yang beriman dan
bertakwa kepadaNya. Jika manusia menunjukkan rasa cintanya dengan sejuta kata
manis dan pujian, maka Allah menunjukkan rasa cintanya dengan sejuta
ujian.
"Apakah manusia
itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan "kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah
menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta". (Al-Ankabut:
2-3).
Allah membalas rasa
cinta kepada orang yang beriman dengan cara memberikan cobaan dan ujian yang
bertubi-tubi. Lewat ujian itu Allah ingin mengukur seberapa kukuh keimanan dan
kecintaan seorang hamba terhadapNya. Jangan pernah berpikir bahwa ujian yang datang
itu merupakan pertanda kebencian Allah pada kita, justru itu adalah isyarat
awal bahwa Allah mencintai kita.
Terkadang kita merasa
tidak sanggup menghadapi ketika cobaan datang menerpa. Bahkan tidak sedikit
orang yang mengakhiri hidupnya dengan sia-sia hanya karena frustasi dan tidak
tahan dengan peliknya kehidupan yang sedang menimpa. Tetapi apakah kita pernah
menyadari bahwa dengan cobaan yang silih berganti itu akan memposisikan diri
kita pada derajat yang paling tinggi? "Janganlah kamu bersikap lemah dan
jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman". (Ali Imran: 139).
Lantas, bagaimana kita
harus menghadapi segala cobaan dan ujian tersebut?
"Jadikanlah sabar
dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat
kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Al-Baqarah: 45).
Ternyata Allah telah
mengajarkan lewat kitab Al-qur’an cara paling jitu menghadapi cobaan. Ialah
sabar dan sholat. Sabar merupakan sepotong kata yang ringan sekali untuk
diucapkan namun sulit untuk diterapkan. Bahkan kadang kita harus berjalan
tertatih untuk sampai kepada sabar. Begitupun sholat.
Tidak semua orang
mampu menegakkannya, terlebih ketika cobaan datang menghadang. Oleh karena itu
Allah memberikan pengecualian bahwa hanya orang-orang yang khusyu’ sajalah yang
bisa menerapkan dua cara di atas.
Sekalipun dua cara itu
cukup berat untuk dilaksanakan, bukan berarti kita berlepas diri dari padanya.
Usaha untuk mencapainya tetaplah ada. Teruslah berdoa pada Allah agar diberi
kekuatan dan kemudahan sehingga kesedihan dan rasa lemah tidak bersarang lama
dalam diri. Segala solusi mintalah hanya pada Allah saja. "Cukuplah Allah
bagiku, tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal"
(At-Taubah: 129). Dengan begitu, kita tidak akan pernah merasa terbebani dalam
hidup ini.
Sungguh Allah maha
baik. Ketika Ia memberikan ujian pada kita, bukan berarti Ia tidak memberikan
imbalan yang setimpal. Selain mendapatkan gelar takwa dan mukmin, Allah juga
telah mempersiapkan hadiah yang tiada ternilai harganya apabila kita berhasil
melewati cobaan dan ujian dengan sabar dan ikhlas. Hal itu dijanjikannya dalam
kitab suci Al-qur’an surah At-Taubah ayat 111:
"Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin baik diri maupun harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka" (At-Taubah:111).
Bukankah surga adalah
tempat yang kita idam-idamkan pasca kehidupan di dunia ini? Oleh karena itu,
janganlah pernah memalingkan diri dari Allah yang Esa, baik dalam keadaan
senang maupun susah. Sebab Allah memberikan cinta yang luar biasa pada kita
setiap saat. CintaNya tulus tanpa pamrih. Hanya saja Ia memiliki cara yang
berbeda dalam menunjukkan rasa cintaNya terhadap kita.
"Apabila Allah
mencintai seorang hamba, maka dia akan memberi cobaan agar ia mendengar dan
berendah diri di hadapan-Nya" (HR. Baihaqi dari Abi Hurairah).
Jadi, sudah terang
sekali bahwa cobaan dan ujian yang datang menyinggahi bukanlah satu bentuk
kebencian Allah terhadap diri kita, melainkan satu tanda cinta yang luar biasa
dariNya. Semakin kita mencoba untuk dekat denganNya, semakin besar pula ujian
yang akan datang menghadang. Maka, bersiaplah dalam menghadapinya agar kita
mencapai gelar takwa dan bisa menduduki satu dipan di Jannah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar